Perkembangan
teknologi informasi dewasa ini sangat pesat tidak hanya teknologi
perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga
ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup berkembang saat
ini adalah metode sistem pengambilan keputusan (Decisions Support System).
Dalam teknologi informasi, sistem pengambilan keputusan merupakan
cabang ilmu yang letaknya diantara sistem informasi dan sistem cerdas.
Sistem
pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi informasi, hal ini
dikarenakan adanya era globalisasi, yang menuntut sebuah perusahaan
untuk bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan.
Dengan mengacu kepada solusi yang diberikan oleh metode AHP (Analytical Hierarcy Process) dalam membantu membuat keputusan, seorang decision maker dapat mengambil keputusan tentang pemilihan supplier secara objektif berdasarkan multi kriteria yang ditetapkan.
Expert Choice adalah sebuah perangkat lunak yang bisa
membantu pembuat keputusan memeriksa dan menyelesaikan masalah yang
melibatkan beberapa kriteria evaluasi . Perangkat lunak ini menggunakan
metodologi Analytical Hierarcy Process (AHP) untuk memodelkan
masalah keputusan dan mengevaluasi keinginan relatif alternatif . Dr
Saaty ( pengembang AHP ) adalah co - founder of Expert Choice Inc dan
masih aktif dalam perusahaan , sehingga ada keyakinan penuh terhadap stabilitas dan pengembangan teknis perangkat lunak Expert Choice dengan metodologi AHP.
B. Sistem Pendukung Keputusan
Pengertian
sistem pendukung keputusan yang dikemukan oleh Michael S Scott Morton
dan Peter G W Keen, dalam buku Sistem Informasi Manajemen (McLeod, 1998)
menyatakan bahwa sistem pendukung keputusan merupakan sistem penghasil
informasi yang ditujukan pada suatu masalah yangharus dibuat oleh
manajer. Menurut Raymond McLeod, Jr mendefinisikan sistem pendukung
keputusan merupakan suatu sistem informasi yang ditujukan untuk membantu
manajemen dalam memecahkan masalah yang dihadapinya (McLeod, 1998).
Definisi
menurut Litlle mengemukakan bahwa sistem pendukung keputusan adalah
suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai
alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai
permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan
menggunakan data atau model.
- Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Gambar 1. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Karakteristik dan kemampuan sebuah sistem pendukung keputusan sebagai berikut :
Ø Sistem
Pendukung Keputusan menyediakan dukungan untuk pengambil keputusan
utamanya pada keadaan-keadaan semistruktur dan tidak terstruktur dengan
menggabungkan penilaian manusia dan informasi komputerisasi.
Ø Menyedikan dukungan untuk tingkat manajerial mulai dari eksekutif sampai manajer.
Ø Menyedikan
dukungan untuk kelompok individu, problemproblem yang kurang
terstruktur memerlukan keterlibatan beberapa individu dari
departemen-departemen yang lain dalam organisasi.
Ø Sistem pendukung keputusan menyediakan dukungan kepada independen atau keputusan yang berlanjut.
Ø Sistem
pendukung keputusan memberikan dukungan kepada semua fase dalam proses
pembuatan keputusan inteligence, design, choice dan impelementasi.
Ø Sistem pendukung keputusan mendukung banyak proses dan gaya pengambilan keputusan.
Ø Sistem
pendukung keputusan adaptive terhadap waktu, pembuat keputusan harus
reaktif bisa menghadapi perubahan-perubahan kondisi secara cepat dan
merubah sistem pendukung keputusan harus fleksibel sehingga pengguna
dapat menambah, menghapus, mengkombinasikan, merubah dan mengatur
kembali terhadap elemen-elemen dasar.
Ø Sistem
pendukung keputusan mudah digunakan. Pengguna merasa berada dirumah
saat bekerja dengan system, seperti user friendly, fleksibelitas,
kemampuan penggunaan grafik yang tinggi dan bahasa untuk berinteraksi
dengan mesin seperti menggunakan bahasa inggris maka akan menaikan
efektifitas dari sistem pendukung keputusan.
Ø Sistem
pendukung keputusan menaikkan efektifitas pembuatan keputusan baik
dalam hal ketepatan waktu dan kualitas bukan pada biaya pembuatan
keputusan atau biaya pemakaian waktu komputer.
Ø Pembuat
keputusan dapat mengontrol terhadap tahapan-tahapan pembuatan keputusan
seperti pada tahap intelegence, choice dan implementation dan sistem
pendukung keputusan diarahkan untuk mendukung pada pembuat keputusan
bukan menggantikan posisinya.
Ø Memungkinkan
pengguna akhir dapat membangun sistem sendiri yang sederhana.
Sistemyang besar dapat dibangun dengan bantuan dari spesialis sistem
informasi.
Ø Sistem
pendukung keputusan menggunakan model-model standar atau buatan
pengguna untuk menganalisa keadaankeadaan keputusan. Kemampuan
modelingmemungkinkan bereksperimen dengan strategiyang berbeda-beda
dibawah konfigurasi yang berbeda-beda pula.
Ø Sistem
pendukung keputusan mendukung akses dari bermacam-macam sumber data,
format, dan tipe, jangkauan dari sistem informasi geografi pada
orientasi obyek.
C. Metode AHP
Metode
AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode
ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas
persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses
pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam
bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan
hirarki, member nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang
pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk
menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan
bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Metode AHP
ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu
hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik
berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Metode
ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang
bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai
pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok dengan perkiraan kita
secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang
telah dibuat. (Saaty, 1993).
Proses hierarki
adalah suatu model yang memberikan kesempatan bagi perorangan atau
kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan
dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan
yang diinginkan darinya. Ada
dua alasan utama untuk menyatakan suatu tindakan akan lebih baik
dibanding tindakan lain. Alasan yang pertama adalah pengaruh-pengaruh
tindakan tersebut kadang-kadang tidak dapat dibandingkan karena sutu
ukuran atau bidang yang berbeda dan kedua, menyatakan bahwa pengaruh
tindakan tersebut kadang-kadang saling bentrok, artinya perbaikan
pengaruh tindakan tersebut yang satu dapat dicapai dengan pemburukan
lainnya. Kedua alasan tersebut akan menyulitkan dalam membuat
ekuivalensi antar pengaruh sehingga diperlukan suatu skala luwes yang
disebut prioritas.
AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu:
Ø Dekomposisi
Dengan
prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian-bagian
secara hierarki. Tujuan didefinisikan dari yang umum sampai khusus.
Dalam bentuk yang paling sederhana struktur akan dibandingkan tujuan,
kriteria dan level alternatif. Tiap himpunan alternatif mungkin akan
dibagi lebih jauh menjadi tingkatan yang lebih detail, mencakup lebih
banyak kriteria yang lain. Level paling atas dari hirarki merupakan
tujuan yang terdiri atas satu elemen. Level berikutnya mungkin
mengandung beberapa elemen, di mana elemen-elemen tersebut bisa
dibandingkan, memiliki kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki
perbedaan yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus
dibuatkan level yang baru.
Ø Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments).
Dengan
prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua elemen
yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari
elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka.
Perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan
menghasilkan prioritas.
Ø Sintesa Prioritas
Sintesa
prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal dengan prioritas
dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke tiap
elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa gabungan
atau dikenal dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk
memboboti prioritas lokal dari elemen di level terendah sesuai dengan
kriterianya.
Persoalan
yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsurnya, yaitu
kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hierarki
seperti Gambar 2. di bawah ini :
Gambar 2. Struktur Hierarki AHP
D. Expert Choice
Expert
Choice Pro adalah sebuah aplikasi Windows yang membutuhkan minimal 8 MB
RAM dan 10 MB ruang disk . Sebagai bagian dari review ini , program ini
berjalan di bawah Windows dan Windows 95 tanpa menghadapi masalah di
bawah lingkungan baik . Versi 9.0 bermigrasi DOS rilis sebelumnya ke
Windows dan , menurut literatur produk, menggabungkan 15 kemampuan dan
fitur baru , termasuk meningkatkan kemampuan interface dan modul
Penataan baru .
Gambar 3. Distributor perangkat lunak Expert Choice
Expert
Choice model keputusan Pro mengikuti format standar AHP , hirarki
fungsional dengan tujuan keseluruhan luas ( atau tujuan ) pada tingkat
tertinggi ( dikenal sebagai level nol ) . Tingkat lebih rendah sesuai
dengan kriteria dan subkriteria masing-masing digunakan untuk memilih di
antara alternatif .
E. Penyelsaian Permasalahan dengan Expert Choice
Eljava
Mifzal Herbiyan berulang tahun yang ke-17, Kedua orang tuanya janji
untuk membelikan sepeda motor sesuai yang diinginkan. Elja memiliki
pilihan yaitu motor Ninja, Tiger dan Vixsion . Elja memiliki criteria
dalam pemilihan sepeda motor yang nantinya akan dia beli yaitu : sepeda
motornya memiliki desain yang bagus, berkualitas serta irit dalam bahan
bakar.
Tahap 1
Ø Membuat projek : menentukan tujuan dan kreteria
Gambar 4. Penetuan tujuan, kreteria dan alternatif dalam Expert Choice
Tahap 2
Ø Menentukan botot dari masing – masig kriteria Desain lebih penting 2 kali dari pada Irit. Desain lebih penting 3 kali dari pada Kualitas Irit lebih penting 1.5 kali dari pada kualitas
Gambar 5. Penetuan pair comparation matrix dan pengujian kosistensi
Tahap 3
Ø Penentuan alternatif berdasarkan penilaian kreteria pair-wire comparation
Gambar 6. Penilaian alternatif berdasarakan kreteria desaian dan irit
Gambar 7. Penilaian alternatif berdasarakan kreteria kualitas
Tahap 4
Ø Pengujian sintesis dan penyajian analisa data penentuan alternatif
Gambar 8. Penyajian pengujian sintesis
Berdasarkan
table di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa yang memiliki skor
paling tinggi adalah Ninja yaitu 0,525 , sedangkan disusul tiger dengan
skor 0,294 dan yang terakhir adalah Vixsion dengan skor 0,191. Akhirnya
Eljava akan membeli motor Ninja.
F. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
- Metode AHP ini mampu untuk menghasilkan suatu keputusan yang tepat.
- Dengan memakai metode ini, kesalahan-kesalahan yang dilakukan ketika pengambilan keputusan seperti keterlambatan dalam mengambil keputusan dapat berkurang.
- Perangkat lunak Expert Choise merupakan aplikasi yang fleksibel sehingga dapat memungkinkan personal maupun departemen untuk dapat mengubah nilai dari kriteria-kriteria yang ada bahkan dapat digunakan untuk multiple kreteria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar